Studi Sensitifitas Diagnosa Malaria Klinis dengan Konfirmasi Diagnosa Mikroskopik Giemsa di Puskesmas Hanura Kab. Pesawaran Propinsi Lampung.

Risandi, Rifqi (2017) Studi Sensitifitas Diagnosa Malaria Klinis dengan Konfirmasi Diagnosa Mikroskopik Giemsa di Puskesmas Hanura Kab. Pesawaran Propinsi Lampung. Diploma thesis, Universitas Al Azhar Indonesia.

[img] Text (UAI) - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (0B)
Official URL: http://perpustakaan.uai.ac.id/index.php/cari/detai...

Abstract

Malaria merupakan masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Pengobatan malaria yang didasarkan pada riwayat gejala dan tanda klinis praktis mudah dilakukan namun sering terjadi misdiagnosis atau overdiagnosis. Di Puskesmas Hanura terdapat diskrepansi proporsi antara pasien suspek malaria klinis terhadap hasil pemeriksaan mikroskopiknya. Tujuan primer penelitian yaitu mengukur proporsi sensitifitas diagnosa malaria klinis dibandingkan hasil mikroskopiknya dengan pewarnaan Giemsa, dan mengevaluasi semua kriteria klinis yang dipakai petugas kesehatan dan peneliti dalam menegakkan diagnosas malaria klinis. Tujuan sekunder adalah melihat manfaat lain dari apus darah tepi yang dipakai untuk pemeriksaan malaria. Penelitian dilakukan secara prospektif, cross-sectional, membandingkan perbedaan kemaknaan antara karakteristik subjek-studi malaria klinis slide positif terhadap slide malaria negatif dengan memakai kontrol-negatif dari subjek-studi sehat dan bebas malaria. Uji statistik khi-kuadrat digunakan untuk melihat signifikasi perbedaan. Ditemukan sensitifitas diagnosa malaria klinis 48,2%, artinya 51,8% adalah pasien bukan malaria. Overdiagnosis ini (51,8%) berhubungan dengan inefisiensi lab. Gejala/keluhan/lab yaitu muntah, menggigil (dipakai tenaga kesehatan), dingin dan leukositosis (dipakai peneliti) ditemukan signifikan lebih banyak pada pasien malaria dibanding pasien bukan malaria. Namun gejala demam, keseringan dan lama sakit tidak signifikan membedakan antara penderita malaria terhadap penderita bukan malaria. Dengan menanyakan tambahan keluhan dingin pada pasien yang diduga malaria, diharapkan memperbaiki sensitifitas diagnosis malaria klinis, sedangkan dengan tambahan pemeriksaan kesan banyaknya leukosit pada slide malaria dapat memberikan alasan rasional pemberian antibiotika bagi pasien bukan malaria dengan leukositosis. Kami mendukung WHO yang menganjurkan pemeriksaan slide malaria pada setiap pasien dengan riwayat demam di daerah endemik malaria agar tidak terjadi misdiagnosis

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: Identifier : BI 17 013 Language : Indonesia Copyright : Attribution 4.0. International
Subjects: 600 Applied sciences & technology > 610 Medicine & health > 616 Diseases
Library of Congress Subject Areas > Skripsi
Library of Congress Subject Areas > Skripsi

Library of Congress Subject Areas > Biology
Library of Congress Subject Areas > Blood--Diseases--Diagnosis
Divisions: Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) > Fakultas Sains dan Teknologi (FST) > Biologi
Depositing User: Rahman Pujianto
Date Deposited: 19 Jul 2018 04:58
Last Modified: 30 Apr 2020 13:51
URI: http://eprints.uai.ac.id/id/eprint/393

Actions (login required)

View Item View Item