Pengembanan formulasi pupuk bio-organik yang mengandung mikroba pelarut kalium Aspergillus sp.

Musheti (2011) Pengembanan formulasi pupuk bio-organik yang mengandung mikroba pelarut kalium Aspergillus sp. Other thesis, Universitas Al Azhar Indonesia.

Text (UAI) - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (0B)

Abstract

Pemerintah Indonesia telah mencanangkan untuk melakukan pengurangan pemakaian pupuk kimia/anorganik dengan substitusi pupuk Bio-organik. Pupuk Bio-organik adalah pupuk organik yang diperkaya dengan sejumlah mikroba yang diperkaya nutrisi tanah seperti mikroba penambat nitrogen, pelarut fosfat dan pelarut kalium. Pemakaian pupuk Bio-organik dilakukan untuk mengurangi pemakaian pupuk organik yang dalam aplikasinya diperlukan dalam jumlah besar (15-20 ton/ha). Pengembangan pupuk Bio-organik menggunakan mikroba penambat nitrogen (Azotobacter sp.), pelarut fosfat dan kalium (Pseudomonas sp. dan Aspergillus sp.). Isolasi dan karakterisasi mikroba tersebut telah dilakukan oleh peneliti di bidang Teknologi Produksi Agrokimia, Pusat Teknologi, Bioindustri, BPPT. Tahap selanjutnya dengan memproduksi fungi pelarut kalium Aspergillus sp. yang dilakukan secara batch culture pada medium PDB dan dilakukan formulasi pupuk Bio-organik dengan menggunakan bahan pembawa kompos (carrier). Perhitungan jumlah sel dilakukan dengan menggunakan metode cawan hitung (plate count). Hasil produksi Aspergillus sp. menunjukkan bahwa kepadatan sel tertinggi yaitu 1,61x107 propagul/ml sedangkan formulasi pupuk Bio-organik Aspergillus sp. 3,95x106 propagul/gram, Azotobacter sp. 9,60x108 cfu/gram dan Pseudomonas sp. 3,4x109 cfu/gram. Kadar air pupuk Bio-organik adalah 21,76% dan pH 6-7. Produk pupuk Bio-organik telah memenuhi standar Peraturan Menteri Pertanian No.70/PERMENTAN/SR.140/10/2011 yaitu kepadatan sel bakteri > 107 cfu/ml, fungi > 105 propagul/ml, kadar air < 35% dan pH 5-8.

Actions (login required)

View Item