Hidroponik sederhana untuk komunitas anak jalanan

Puspitasari, Riris Lindiawati (2022) Hidroponik sederhana untuk komunitas anak jalanan. In: Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat 2022 (Sendamas22). UAI Press, Jakarta, p. 223. ISBN 978-623-97616-5-3

	Text (Article's Content) ILS0082-22_Isi-Artikel.pdf - Published Version Download (19kB)
	Text (Cover, Preface, Table of Contents) ILS0082-22_Halaman-Awal.pdf - Published Version Download (468kB)
	Text (Full Proceeding) ILS0082-22_Full-Prosiding.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (18MB)

Abstract

Tingginya angka putus sekolah yang dijumpai pada kelompok anak jalanan tidak jauh berbeda dengan kelompok anak jalanan secara umum atau anak-anak yang bekerja. Anak yang putus sekolah cenderung menghabiskan seluruh waktunya di jalanan. Perubahan wajah kota Depok telah berdampak pada munculnya anak jalanan yang kerap ditemui di jalan raya dan tempat keramaian lainnya. Mereka umumnya beraktivitas di perempatan jalan seperti di Jalan Margonda Raya, dengan melakukan kegiatan seperti mengamen, berdagang, meminta-minta, maupun menjual jasa membersihkan kaca kendaraan. Tidak sedikit dari mereka yang melakukan kegiatan tersebut sepulang dari sekolah untuk membantu mencari nafkah bagi keluarga. Namun, adapula yang memang telah putus sekolah dikarenakan tidak memiliki biaya cukup untuk melanjutkan pendidikannya. Berbekal pengetahuan apa adanya bahkan tidak cukup, anak-anak ini harus bekerja semaksimal mungkin untuk mencukupi kebutuhannya. Kondisi ini mendorong berdirinya Sekolah Masjid Terminal (Master) yang berlokasi di dekat terminal Depok. Keterbatasan sarana pembelajaran sains terapan, perlunya ketrampilan urban farming, keterbatasan media pembelajaran, dan perlunya pembekalan jiwa entrepreneur menjadi pendorong pelaksanaan kegiatan abdimas peningkatan ketrampilan anak jalanan melalui hidroponik sederhana. Melalui melatih ketrampilan berhidroponik diharapkan mitra dapat mempraktekkan, dapat memanfaatkan sayuran hasil panen hidroponik untuk kebutuhan keluarga dan dapat menghasilkan pendapatan ketika menjual hasil sayurannya. Metode pelatihan yang dilakukan yaitu dengan mengadakan pelatihan bagi anak jalanan peserta didik di Sekolah Master, mempraktekkan secara langsung hidroponik sayuran menggunakan peralatan sederhana, dan membuat kelompok untuk pendampingan. Luaran kegiatan yaitu adanya peningkatan ketrampilan peserta tentang hidroponik, video dan poster kegiatan. Hasil kegiatan yang telah dilakukan antara lain mengadakan sosialisasi memperkenalkan hidroponik sederhana sayuran. Kegiatan ini dilakukan secara online dikarenakan adanya pembatasan. Peserta sosialisasi berasal dari warga sekitar sekolah dan sebagian peserta didik dari tingkat sekolah menengah pertama. Hasil sosialisasi yang diperoleh adalah peserta mendapat informasi teknik hidroponik menggunakan peralatan sederhana. Kegiatan berikutnya adalah melatih secara langsung dan mendampingi praktek hidroponik sederhana menggunakan sistem Wicks (sumbu). Keberhasilan pelatihan terlihat dari pertumbuhan sayuran yang tidak terhambat hingga panen (usia 8 minggu setelah tanam). Sayuran yang ditanam antara lain kangkung, bayam, sawi, dan pakcoy. Pendampingan yang dilaksanakan adalah pendampingan praktek secara online melalui aplikasi komunikasi dan secara langsung di sekolah.

Actions (login required)

View Item