Pendidikan di Kabupaten Merangin: peluang dan tantangannya

Fidesrinur (2002) Pendidikan di Kabupaten Merangin: peluang dan tantangannya. Other. Universitas Al Azhar Indonesia.

Text (UAI) - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (0B)

Abstract

Dari tahun ke tahun jumlah peserta didik yang berorientasi menjadi pegawai negeri makin besar jumlahnya sehingga tidak sebanding dengan peluang kerja. Persaingan yang ketat ini menimbulkan ekses yang menimbulkan isu-isu sogokan bagi calon pegawai negeri yang berujung terjualnya kebun yang dulunya sebagai andalan dalam menopang ekonomi. Orientasi pola pikir lulusan persekolahan untuk menjadi pegawai negeri dan kurangnya pembudayaan kerja masyarakat pada sekolah formal menjadi permasalahan yang mendasarkan dalam mengembangkan masyarakat Kabupaten Merangin. Alternatif pendidikan merupakan salah satu cara mengatasi permaslalhan tersebut. Berdasarkan analisis, alternatif pendidikan harus mempertimbangkan konteks psikologis, sosial dan individual merupakan faktor penting dalam susksesnya suatu alternalif pendidikan yang ditawarkan yaitu pendidikan yang berbasis realitas masyarakat. Pendidikan berbasis realitas, artinya perlu proses penumbuhan minat peserta didik terhadap kegaiatan-kegiatan yang terjadi di masyarakat seperti pertanian, perkebunan, atau pekerjaan tangan sebagai hasil produksi masyarakat. Untuk mengembangkan semua itu perlu dirumbuhkan jiwa kewiraswastaan sedini mungkin pada peserta didik. Sehubungan dengan itu maka alternatif pendidikan yang akan dikembangkan harus mengakar pada kekuatan dan budaya masyarakat masyarakat yang dapat meningkatkan semangat kewiraswastaan peseserta didik.

Actions (login required)

View Item