Kepentingan Jepang di dalam kerjasama chiang mai inisiative multilateralisation (cmim) periode 2012-2014

Putri, Azdioni Ghisfari (2017) Kepentingan Jepang di dalam kerjasama chiang mai inisiative multilateralisation (cmim) periode 2012-2014. Diploma thesis, Universitas Al Azhar Indonesia.

Text (UAI) - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (0B)

Abstract

Krisis finansial Asia pada 1997-1998 yang terjadi di kawasan Asia menunjukkan tingginya kerentanan finansial negara-negara kawasan dan membawa dampak yang besar khususnya terhadap negara-negara di Asia Tenggara. Hal tersebut mendorong negara untuk membangun sebuah wadah untuk mencegah potensi krisis kedepannya. Negara-negara ASEAN bersama negara +3 yakni Jepang, Tiongkok dan Korea Selatan bersepakat membentuk Chiang Mai Initiative pada tahun 2000 dan dikembangkan menjadi kerja sama multilateralisme pada 2009 sebagai solusi mengatasi krisis dengan penyediaan likuiditas dan pengawasan kondisi makroekonomi negara anggota. CMIM menjadi rejim finansial satu-satunya dengan sistem likuiditas disepakati berdasarkan kontribusi negara di dalamnya. Jepang merupakan negara yang berperan besar dalam CMIM ini. Mulai dari penggagas utama hingga menjadi salah satu penyokong dana paling besar. Penelitian ini akan menjelaskan kepentingan Jepang terhadap perannya di dalam kerjasama Chiang Mai Inisiative Multilateralisation. Upaya untuk mencari kepentingan Jepang ini dapat ditelusuri dengan melihat serjarah Jepang di dalam proses pembentukan Kerjasama Chiang Mai Insitiave Multilateralisation (CMIM). Dan hasil penelusuran tersebut terdapat dua alat analisa yang penting, yakni melalui teori stabilitas hegemoni da teori Neo-realisme. Teori tersebut akan menjelaskan alasan jepang ikut serta dalam kerjasama CMIM.

Actions (login required)

View Item