Paradoks hibridasi kecantikan di era komodifikasi tubuh dalam kapitalisme global: studi kasus rezim kecantikan Korea Selatan

Megawati, Apriza (2013) Paradoks hibridasi kecantikan di era komodifikasi tubuh dalam kapitalisme global: studi kasus rezim kecantikan Korea Selatan. Diploma thesis, Universitas Al Azhar Indonesia.

Text (UAI) - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (0B)

Abstract

Dalam skripsi ini, penulis akan mengangkat isu mengenai kecantikan karena kecantikan adalah hal penting bagi seorang perempuan. Perempuan dan kecantikan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan terutama bagi perempuan Korea Selatan. Mereka menganggap bahwa kecantikan bukan hanya sekedar tampilan fisik yang menarik saja namun kecantikan juga sebagai faktor penentu seorang perempuan dapat diterima baik di lingkungan sosialnya. Sehingga untuk mewujudkan suatu penampilan yang menarik, perempuan Korea Selatan berupaya untuk merias dirinya agar mendapatkan penampilan yang terbaik. Pembahasan ini dilatarbelakangi oleh keinginan perempuan Korea Selatan memiliki wajah terbaik dengan konsep Ulzzang Style atau secara harfiah diartikan sebagai wajah terbaik. Konsep tersebut berbicara mengenai aspek-aspek kecantikan seorang perempuan yang berpusat pada wajah. Perempuan Korea Selatan bisa dikatakan cantik apabila ia memiliki lipatan pada kelopak matanya, memiliki hidung yang mancung, serta dagu berbentuk V. Pembahasan ini pun mengerucut kepada anggapan perempuan Korea Selatan terhadap suatu tren gaya yang mengacu pada konsep Ulzzang Style. Tren tersebut berbicara mengenai kecantikan yang permanen. Sehingga hal ini berimplikasi pula terhadap bentuk-bentuk komoditi baru. Sistem kapitalis yang terjadi di masa sekarang semakin terperinci dalam melihat pergolakan dinamika kebutuhan perempuan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, komoditi-komoditi tersebut sudah tidak lagi berbatas mengenai produk dalam konteks kosmetik itu saja, melainkan kapitalis telah menciptakan komoditi yang lebih canggih hingga pada level yang ekstrim yaitu dengan operasi plastik. Mengenai rumusan masalah, penulis menyebutkan bahwa rezim kecantikan Korea Selatan mensyaratkan modifikasi tubuh melalui operasi plastik menjadikannya seolah-olah tidak terelakkan. Operasi plastik merupakan suatu tindakan untuk merombak bentuk tubuh alami hingga sampai batas atau standar tertentu sesuai dengan keinginan individu, selain itu operasi plastik merupakan bentuk kolonisasi teknologi bagi tubuh perempuan. Operasi plastik sekarang sudah menjadi suatu gaya hidup dan bisnis di kalangan masyarakat terutama bagi perempuan Korea Selatan sebagai solusi untuk cantik. Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat, penulis menggunakan teori Biopower, teori kapitalisme estetik, dan teori hibridisasi sebagai jembatan untuk menggiring jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Teori-teori tersebut akan diimplikasikan terhadap pembahasan mengenai konsep kecantikan Korea Selatan. Selain itu penulis juga menggunakan data-data berupa testimoni, gambar, dan data-data yang koheren lainnya mengenai fenomena operasi plastik di Korea Selatan guna untuk memperkuat argumentasi dalam mengelaborasi setiap fenomena yang terjadi. Berdasarkan uraian latar belakang serta rumusan masalah yang diangkat, penulis mempunyai suatu argumentasi penelitian mengenai fenomena tersebut bahwa operasi plastik yang terjadi di Korea Selatan merupakan bentuk hibridisasi terhadap konsep kecantikan Barat sebagai konsep dominan. Hibridisasi merupakan suatu bentuk perlawanan terhadap konsep dominan namun dalam prosesnya ia tetap mengikuti logika kapitalisme yang justru semakin memperkuat konsep dominan tersebut. Sehingga hibridisasi yang terjadi di Korea Selatan dipertanyakan mengenai letak perlawanannya.

Actions (login required)

View Item