Dampak sunshine policy terhadap rekonsiliasi hubungan Korea Selatan dan Korea Utara pada masa pemerintahan Kim Dae-Jung (1998-2003)

Sari, Indah Permata (2011) Dampak sunshine policy terhadap rekonsiliasi hubungan Korea Selatan dan Korea Utara pada masa pemerintahan Kim Dae-Jung (1998-2003). Other thesis, Universitas Al Azhar Indonesia.

Text (UAI) - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (0B)

Abstract

Konflik yang terjadi di Sri Lanka, merupakan konflik antar etnis yang sudah lama berkepanjangan. Konflik tersebut disebabkan karena adanya perbedaan kelompok mayoritas (Sinhala) dan kelompok minoritas (Tamil). Kedua kelompok tersebut berkonflik karena ingin memperebutkan kekuasaan di wilayah Sri Lanka. Namun pada akhirnya kedua kelompok tersebut damai melalui perundingan. Penelitian bertujuan untuk memahami konflik dan juga memahami upaya-upaya penyelesaian konflik yang terjadi di Sri Lanka yang dilatarbelakangi oleh masalah etnis. Metode penelitian yang dipergunakan oleh penulis untuk menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Berdasarkan penelitian, diperoleh kesimpulan Konflik antar etnis ini sudah berlangsung dari tahun 1948-2009. Konflik ini dipicu karena adanya berbagai faktor internal dan eksternal yang menyebabkan konflik tersebut berkepanjangan. Dengan keadaan konflik yang berkepanjangan ini, maka Pemerintah Sri Lanka segera mengambil keputusan untuk melakukan perdamaian. Dalam menuju perdamaian, maka Pemerintah Sri Lanka melibatkan Thailand sebagai tempat dalam melakukan perundingan, yang dikarenakan Thailand merupakan salah satu negara yang keamanannya terjaga. Lalu Pemerintah Sri Lanka menunjuk Norwegia sebagai fasilitator dalam proses perdamaian. Maka dilakukannya perundingan antara pihak Pemerintah Sri Lanka dan LTTE dengan bantuan Norwegia sebagai pihak ketiga dan sebagai negara yang netral dalam membantu perundingan tersebut. Adanya berbagai upaya dan tahapan yang dilakukan, maka dapat membuahkan hasil yang baik di antara kedua belah pihak. Dengan adanya Norwegia sebagai fasilitator, maka pihak antara Pemerintah Sri Lanka dan LTTE bisa duduk damai dalam menyelesaikan konflik tersebut.

Actions (login required)

View Item