Aspek hukum merek sebagai suatu pembeda barang dan jasa

Mardiyah (2007) Aspek hukum merek sebagai suatu pembeda barang dan jasa. Diploma thesis, Universitas Al Azhar Indonesia.

Text (UAI) - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (0B)

Abstract

Agar sebuah produk dapat dikenal oleh masyarakat luas, produk tersebut perlu memiliki merek. Merek merupakan tanda pengenal dan tanda pembeda yang dapat menggambarkan reputasi barang dan jasa sewaktu diperdagangkan. Seiring dengan makin gencarnya persaingan antar produk, tindakan peniruan atau pemalsuan terhadap merek kerap terjadi. Oleh karena itu diperlukan suatu perlindungan hukum terhadap merek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pihak-pihak yang berhak memakai merek menurut UU No. 15 tahun 2001 tentang merek di Indonesia ; memaparkan metode peniruan merek yang sering terjadi di Indonesia ; dan untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam penegakkan UU No. 15 tahun 2001 tentang merek di Indonesia. Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis normatif yang bersifat deskriptif analistis. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa menurut Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang merek, pihak yang berhak memakai merek adalah pemilik merek yang mendapatkan hak eksklusif dari negara, yang mereknya terdaftar dalam Daftar Umum Merek dan beritikad baik, pihak yang mendapatkan pengalihan atas merek dari pemilik merek terdaftar dan pihak yang diberi hak menggunakan merek berdasarkan perjanjian oleh pemilik merek terdaftar. Metode peniruan yang sering terjadi adalah peniruan secara terang-terangan dan secara tersamar. Hambatan-hambatan dalam penegakan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek adalah bahwa Undang-undang tersebut belum sepenuhnya memberi perlindungan terhadap merek terdaftar. Dirjen HAKI sendiri belum menjalankan fungsinya secara maksimal dalam pemeriksaan subtansif. Kurangnya pemahaman industri kecil akan pentingnya suatu merek dapat menjadi sebuah hambatan. Di samping itu hambatan yang lain adalah adanya sebagian masyarakat yang berkeinginan untuk menggunakan produk bermerek terkenal dengan harga murah. Hal ini mendorong produsen untuk melakukan peniruan merek.

Actions (login required)

View Item