Komunikasi krisis pemerintahan akibat kebijakan publik: studi kasus karantina hotel Covid-19

Purwantoro, Tono and Sukirno, Zakaria Lantang (2022) Komunikasi krisis pemerintahan akibat kebijakan publik: studi kasus karantina hotel Covid-19. Project Report. Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UAI, Jakarta. (Submitted)

Text (Research Report) ILS0164-22_Isi-Laporan.pdf - Submitted Version Download (497kB)

Abstract

Pandemi Covid-19 di berbagai pelosok Bumi belum berakhir sampai penghujung 2021. Bahkan berlanjut ke Februari 2022 dengan ‘serangan’ varian Omicron. Menurut website Satgas Covid19 Indonesia, sampai 6 Februari 2022, sebanyak 36.057 orang terpapar Covid-19 per hari sehingga keseluruhan penderita terkonfirmasi sebanyak 4.516.480 orang. Antisipasi yang dilakukan pemerintah agar tidak terjadi “tsunami korban Covid-19” seperti di bulan Juni-Agustus 2021 adalah dengan cara menutup pintu kedatangan dari berbagai negara terutama yang merupakan lokasi awal Omicron ditemukan. Selain itu Satuan Tugas Penanganan (Satgas) COVID-19 memperketat aturan karantina melalui kebijakan Nomor 1 Tahun 2022 membuat kebijakan tentang perilaku Pintu Masuk (entry point), tempat karantina dan Kewajiban RT-PCR bagi Warga Negara Indonesia (WNI) pelaku perjalanan luar negeri menjadi 10-14 hari (Kompas, 1 Januari 2022). Kebijakan pemerintah mengenai karantina tersebut memberi pengaruh terhadap industri pariwisata terutama perhotelan. Jika tahun 2020-2021 perhotelan terpuruk karena tingkat huniannya menurun karena Kebijakan PPKM maka dengan Kebijakan Satgas mengenai karantina, tingkat hunian hotel sepertinya mendapat kesempatan bergairah kembali. Namun, kebijakan tersebut berdampak kepada perilaku ekonomi politik. Konsep sentral kebijakan publik adalah jawaban atas masalah. Seringkali kebijakan yang disampaikan melalui komunikasi pemerintahan menumbuhkan krisis komunikasi akibat isi pesan yang disampaikan ada kejanggalan. Penelitian ini membahas komunikasi krisis yang dialami pemerintah sebagai akibat dari kebijakan publik terkait karantina selama pandemi Covid-19.

Actions (login required)

View Item